Apakah Frozen Food Membunuh Nutrisi? Ini Kata Ahli Gizi
Frozen food atau makanan beku telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Di tengah kesibukan harian, makanan beku memberikan kemudahan karena praktis, cepat diolah, dan tahan lama. Namun, muncul kekhawatiran: apakah makanan beku—terutama daging—mengalami penurunan nilai gizi? Apakah proses pembekuan menghancurkan vitamin dan mineral penting di dalamnya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak penjelasan dari para ahli gizi dan data ilmiah yang telah diteliti secara komprehensif.
Pembekuan Adalah Metode Pengawetan Alami
Ahli gizi sepakat bahwa pembekuan merupakan salah satu metode pengawetan paling alami. Tidak seperti pengalengan atau pengasapan, pembekuan tidak memerlukan penambahan bahan kimia apa pun. Proses ini bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan reaksi enzimatik yang menyebabkan kerusakan makanan.
Jika dilakukan dengan benar, pembekuan justru mampu mempertahankan kualitas nutrisi makanan. Teknologi seperti blast freezing atau flash freezing membekukan makanan dalam waktu sangat singkat, mencegah kerusakan struktur sel dan menjaga nutrisi tetap terkunci di dalamnya.
Apa Kata Ahli Gizi?
Menurut American Dietetic Association dan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Food Composition and Analysis, kandungan makronutrien seperti protein dan lemak tidak mengalami perubahan berarti selama proses pembekuan. Bahkan, vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium tetap stabil.
Namun, beberapa jenis vitamin seperti vitamin C dan B1 (tiamin) memang sedikit menurun karena sifatnya yang sensitif terhadap oksigen dan suhu. Tetapi penurunan ini masih dalam batas wajar dan tidak mengubah status gizi secara keseluruhan.
Faktor yang Mempengaruhi Kandungan Gizi:
Kualitas Bahan Sebelum Dibekukan: Semakin segar bahan sebelum dibekukan, semakin tinggi pula nutrisinya.
Waktu Pembekuan: Pembekuan yang terlalu lambat bisa merusak struktur sel dan memengaruhi gizi.
Lama Penyimpanan: Semakin lama disimpan, ada potensi penurunan kualitas, terutama jika sering terjadi fluktuasi suhu.
Proses Thawing (Pencairan): Pencairan yang tidak tepat, seperti membiarkan daging di suhu ruang terlalu lama, bisa meningkatkan risiko kontaminasi dan rusaknya nutrisi.
Bagaimana dengan Frozen Food Komersial?
Tidak semua frozen food dibuat setara. Produk berkualitas rendah bisa saja mengalami degradasi gizi karena tidak dibekukan atau disimpan sesuai standar. Oleh karena itu, penting untuk memilih merek yang:
Menggunakan bahan segar
Membekukan dengan teknologi standar industri
Menyediakan informasi gizi dan izin edar resmi
Kesimpulan: Frozen Food Tetap Bergizi
Makanan beku tidak membunuh nutrisi. Justru, jika prosesnya dilakukan dengan tepat, makanan beku bisa menyimpan lebih banyak nutrisi dibandingkan bahan segar yang disimpan terlalu lama di suhu ruang atau kulkas.
Yang terpenting adalah memilih produk dari produsen yang terpercaya dan memahami cara menyimpan serta mengolah frozen food dengan benar.
Saatnya Menjadi Bagian dari Solusi: Jadi Reseller Masala
Jika Anda ingin mengonsumsi frozen food berkualitas tinggi tanpa ragu akan gizinya, produk-produk dari Masala bisa menjadi pilihan yang tepat. Tidak hanya enak dan praktis, Masala juga mengedepankan kualitas gizi dalam setiap produknya.
Kini Anda juga bisa berkontribusi menyebarkan frozen food sehat dan aman dengan menjadi reseller resmi Masala. Ini adalah peluang bisnis dengan potensi besar, karena:
Permintaan tinggi terhadap frozen food berkualitas
Dukungan penuh dari tim Masala dalam edukasi dan pemasaran
Produk bersertifikasi halal dan BPOM
Potensi keuntungan menarik dengan sistem kemitraan fleksibel
Jadi, selain mengedukasi masyarakat tentang fakta gizi frozen food, Anda juga bisa menjadi bagian dari solusi pangan sehat di Indonesia. Gabung jadi reseller Masala sekarang dan mulai bisnis yang sehat, aman, dan menguntungkan!
